Walakiri

Pantai Walakiri adalah salah satu ikon dari Sumba Timur. Yang paling ditunggu di pantai ini adalah detik – detik ketika matahari akan terbenam.  Anda akan disuguhkan keindahan alam saat sunset  yang dihiasi dengan pohon Mangrove kecil di sekitar pantai ini. Pohon Mangrove yang tumbuh disini juga sudah menjadi ikon tersendiri dengan reputasi mendunia di Sumba Timur.

Menuju ke...
Pantai Walakiri

Pantai Walakiri terletak di sebelah timur dari kota Waingapu. Dengan menggunakan mobil, pantai ini dapat ditempuh dalam waktu 40 menit dari pusat kota Waingapu.

Fasilitas

Fasilitas umum di Pantai Walakiri ini masih sangat minim. Namun terdapat warung yang menjual makanan dan minuman ringan.

theView

Landscaper.id menyediakan moment dan setiap sudut dari Walakiri yang sudah diabadikan oleh para Photographernya.

Ekspresi

Ingin mengekspresikan Sumba Timur dalam B&W?

Dibalik Lensa
Harlim

Kalau hari pertama setelah landing di Sumba saya masih manut pada rute rancangan supir, maka pada lanjutan hari kedua ini saya sudah mulai improvisasi dengan rute yang ada. Berhubung pengalaman saya sehari sebelumnya di Puru Kambera dan Pantai Walakiri harus berakhir cepat karena hari sudah gelap, maka hari kedua ini saya memutuskan untuk  kembali lagi. Dan, kali ini dibarengi dengan persiapan yang lebih awal, tepatnya di subuh hari untuk mengejar sunrise.

Sekitar jam 4.30 subuh, saya sudah tiba di lokasi. Suasana Pantai Walakiri masih terselubung sunyi. Sementara, semilir dingin menghadirkan atmosfer yang khusyuk nan tenang.

Langit Sumba masih berwarna biru gelap dengan sedikit semburat jingga mengintip di balik selimut awan tebal. Sedangkan kaki saya sudah berpijak pada pantai yang tampak eksotis dengan vegetasi liar tak beraturan, siap untuk membidik keelokan sunrise di Sumba.

Tak lama, warna keemasan pertama menyentuh pasir pantai Sumba secara merata. Malu- malu pada awalnya, namun perlahan naik dengan pasti – dari jingga keemasan menjadi kuning hangat bercampur kontras dengan biru langit dan tekstur pasir basah di bawahnya.

Tidak perlu khawatir kekurangan muse alias model hidup untuk membuat hasil foto semakin keren. Soalnya banyak banget pepohonan dengan siluet dan lekuk seksi yang siap menjadi objek buat kamera kamu.

Unik dan artistik, pepohonan mangrove ini meliuk- liuk dengan artisik dan menjadikan sebuah pemandangan yang unik. Terserah dengan settingan kamera yang ada, color? Oke. BW? Oke banget malah.

Layaknya pesta pora, kehadiran pohon- pohon gemulai ini seakan mengajak kamera saya menari bersama. Setiap sudut menjanjikan keindahan alami, tanpa poles, dan siap diabadikan dengan hasil yang memuaskan. Pendeknya, I’m hooked.

Dan ibarat pecinta yang lagi kasmaran, saya juga berkesempatan mengunjungi pantai Walakiri sekitar sebulan sesudah trip pertama itu. Jika saya sudah sempat memotret Walakiri di malam hari ( day 1) dan kembali untuk sunrise ( day 2), maka rasanya tidak afdol kalau saya belum main di pantai ini di sore hari.


Feel di sore hari sekitar jam 3 ini berbeda lagi. Jadi spot ini sangat recommended untuk dikunjungi pada jam- jam yang berbeda, karena atmosfir dan pesonanya pasti terasa lain. Dan pastinya, di sore hari akan banyak teman- teman alam yang bakalan membuat ramai acara hunting fotomu. Yuk absensi dulu!