“Photography is My Passion”

Kalimat inilah yang sering saya pakai untuk mendeskripsikan diri saya. Sebagai seorang dokter gigi muda, saya menemukan passion fotografi secara coba- coba pada tahun 2012 via kegiatan ekstrakulikuler yang ada di sekolah.

Memang benar jika “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”, minat ini tumbuh karena ayah dan kakak saya pun menyukai fotografi ini sejak lama. Sejak itulah saya mulai mengeluti dunia fotografi mulai dari jurnalistik, street, human interest, potrait dan still-life bersama mentor saya – seorang jurnalis surat kabar di Jakarta.

Lama – kelamaan, ada rasa jenuh terhadap genre diatas dan saya mulai beralih ke foto landscape pada akhir 2015. Saya menemukan betapa serunya foto landscape dan kembali  menemukan passion terhadap fotografi yang sempat luntur. 

Dari pengalaman landscape pertama ini, saya kembali menyimpulkan moto kedua :

“Foto dengan kamera tidak boleh sama dengan foto handphone”

Walaupun saat ini teknologi semakin canggih dan hasil kamera handphone semakin baik, tetap ada tantangan untuk menghasilkan karya digital yang berbeda dan lebih baik daripada kamera handphone. Saya mulai bereksperimen dengan tools photography seperti filter, tripod, olah digital aplikasi seperti adobe photoshop. Satu kata: Seru!